Best Practice 2

PENGGUNAAN "BIG BOOK"
UNTUK PEMBELAJARAN DI KELAS AWAL

Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa mencapai hasil belajar yang maksimal. Yang jelas, penggunaan media pembelajaran yang tepat akan sangat membantu guru dan siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Ada salah satu bentuk media yang cocok digunakan di kelas 1 (satu) dan 2 (dua) dalam pembelajaran tematik. Itulah ”Buku Besar ” atau ” Big Book ”.

"Saya menggunakan Big Book agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami anak-anak. Di TK, mereka sudah terbiasa diajar guru mereka menggunakan media yang mirip dengan Big Book. Namanya Gambar Seri. Bedanya, Gambar Seri tanpa tulisan, tetapi Big Book ada tulisannya, karena memang fungsinya untuk pembelajaran membaca secara bermakna tanpa meninggalkan pengenalan lambang-lambang fonetik.” Demikian penjelasan dari bu Suhartutik guru kelas 1 SDN Kutorejo I, Kertosono. “ Untuk pembelajaran tematik Big Book bisa menjadi sangat luwes karena kita bisa membuatnya sesuai dengan tema yang kita kehendaki. Muatannyapun bisa kita isi secara terpadu sesuai dengan Mapel yang sedang kita padukan dalam satu Tema” lanjutnya. ”Misalnya, kita ambil tema Lingkungan. Lalu kita tentukan judul Kebunku, maka di dalamnya dapat diisi muatan IPA, Matematika, IPS dan Bahasa Indonesia. Bahkan dapat juga dimasuki konteks PKn dan PSBK. Tinggal mencari SK/KD yang cocok saja. ” demikian bu Tutik menjelaskan lebih lanjut.

”Kata pak MTT,” lanjut bu ’Tutik. ”Big Book juga dapat membangkitkan minat dan rasa cinta anak-anak kepada ”buku” dalam arti yang sebenarnya. Di benak anak akan tertanam pemahaman bahwa buku adalah sumber informasi, buku adalah sumber makna yang mereka butuhkan. Maka secara intrinsik akan muncul motivasi yang tinggi untuk mencari dan mengejar makna baru yang mereka butuhkan dalam hidupnya.

Itulah sekelumit cerita sukses dalam pembelajaran yang telah dilakukan oleh bu Tutik. Maka tidak salah jika bu guru yang satu ini dipilih menjadi salah satu anggota Tim Pengembang KTSP Kab. Nganjuk tahun 2008. (Maz_nar 2010)